Gak pernah ada orang yang bilang terima kasih ke saya. Siapa coba yang bisa membuat mereka menyeduh kopi pagi-pagi sebelum ke kantor, ke sekolah atau ke manapun mereka sibuk? Seperti harus membelah diri, saya harus siap sedia mengucuri air dingin dan air panas di waktu bersamaan. Bahkan saya harus diam, bertengger dekat-dekat colokan listrik. Kadang saya kepengen keluar, ikut mereka. Iya sih, badan saya kegedean buat masuk ke tas mereka. Ah, orang emang cuma mau enaknya aja.
Ini akhir cerita dari Daily Writing, tepat tiga puluh walaupun kurang satu. Pengennya sih ada pesta, ah tapi siapa yang mau bikin pesta buat dispenser kaya saya? Galon habis saja mereka telpon minta bantuan orang lain buat ngurusin saya, gimana mau pesta. Saya pernah ketemu gelas-gelas pesta, betapa asyiknya mereka dituangi aneka minuman beragam rasa. Mereka asyik sendiri bahkan kadang menertawai saya.
Saya berharap bisa memberikan air panas selalu tanpa harus berpura-pura dingin. Pesta kecil cukup dengan secangkir kopi.
No comments:
Post a Comment