Pages

29 April 2013

Becek Gak Ada Lotek

Selama dua tahun jadi mahasiswa, gue tinggal di daerah yang sama dari awalnya menjadi penghuni kos-kosan sampai akhirnya sekarang penghuni kontrakan. Gue gak mau ngomongin tentang pengalaman itu, tapi lebih tepatnya gue mau bertanya atas apa yang telah terjadi dalam belantika kehidupan gue yang dramatis, tapi dalam bentuk drama yang gak sedramatis film atau sinetron.

Kenapa? Tolong jawab, kalau gak bisa gak usah mangap. Gue selalu mencoba-coba di mana makanan yang enak di sekitaran daerah gue tinggal ini. Buat sarapan, buat makan siang, sampai buat makan malam. Gue selalu punya andalan tempat-tempat, atau mamang/mba penjual mana yang masakannya enak banget sedunia. Tapi....

Berkali-kali mereka malah tutup atau bangkrut atau alasan apapun yang gak jelas. Yang pasti gak jualan lagi. Gue suka bingung kemana mereka ini, apakah dijemput alien, gak sengaja masuk ke dunia Narnia terus gak balik-balik, diterima jadi agen CIA, dideportasi ke Arab atau alasan apapun yang sebaiknya gak dipikirin kalau gak mau muncul uban di kepala.

Misalnya ada penjual lotek kesukaan gue yang udah jadi lovemark-nya gue sebut saja Lotek Jupe. Sekalipun tempatnya berantakan karena deket banget sama pemakaman, juga becek dan asap ngebul di mana-mana, gue tetep rajin buat menyantap lotek di sana. Gue juga sering ngobrol sama si teteh penjualnya, doi bahkan mempercayakan gue untuk diceritakan tentang suaminya yang menurutnya gak ideal, bagaimana kecantikan dia dulu, sampai sebelnya sama salah satu pemeran antagonis di sinetron. Lalu tiba-tiba dia gak jualan lagi, gak tau kemana. Gue gak pernah nanya dia punya akun Facebook, Twitter, Line, atau mungkin blog buat mempertahankan koneksi hubungan antara konsumen dan produsen.

Gue ditinggalkan tanpa alasan yang jelas. Membuat berjuta-juta pertanyaan terngiang-ngiang di pikiran gue. Akhirnya gue harus belajar lagi melepaskan sekalipun tanpa jawaban. Karena mungkin beberapa pertanyaan dibuat cuma buat mikir gak perlu pake jawaban karena jawabannya sendiri adalah pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Yang pasti sekarang daerah di mana Lotek Jupe pernah mengayomi para perut konsumennya yang kelaparan. Tempat itu sekarang cumalah tempat yang penuh dengan alasan untuk tidak menuju ke sana sekalipun sekedar menjenguk. Karena daerah itu kini hanya daerah yang becek entah karena hujan, atau karena para penikmat loteknya yang menangis setiap kali kesana namun tak ada penjualnya.

2 comments: